Sunday 14 July 2013

Hubungan Tanpa Tujuan Pasti

Kita sudah saling mengenal beberapa puluh minggu yang lalu, beberapa ratus hari, dan beberapa ribuan jam. Namun, hingga sekarang tak ada kepastian yang aku dapat darimu. Apakah semua harus berakhir juga pada detik ini dan hari ini?

Namun, bayang-bayang itu tetaplah menjadi angan-angan antara kamu dan aku. Cinta yang kita jalin tanpa ada tujuan pasti. Walaupun aku sering mendengarmu mengucap kata "Sayang". Namun sekali lagi, kamu tak pernah berkata "Maukah kau menjadi kekasih ku?". Aku tak tahu kapan kau akan mengucapkannya padaku. Setiap ku tanya kapan kau selalu menjawabnya dengan "Secepatnya, Percayalah". Suatu jawaban yang tak tahu kapan pastinya. Aku hanya bisa menanti dan menunggu.

Friday 12 July 2013

HAPPY MILAD 28th AHMAD BUSTOMI \(^^)/


Tiada kata terindah yang bisa kuucapkan malam ini kepadamu wahai sang idola. Walaupun pertemuan nyata belum pernah saling kita lakukan. Namun itu tetap dan masih menjadi mimpi-mimpi kecilku untuk menemuimu dan mengatakan bahwa "Aku bangga mengidolakanmu". Pertama kali mengidolakanmu bukan hanya karena kamu yang ciamik dalam memainkan sikulit bundar didalam lapangan. Namun, kehidupanmu sehari-hari yang membuat aku bahkan seluruh Bustomer bangga terhadapmu.

Wahai bapak dua anak, umurmu sudah tak muda lagi. Bahkan kata orang-orang, diumur inilah karir seorang pesepakbola akan berkembang pesat. Doaku hanyalah yang terbaik untukmu. Awalnya sempat timbul rasa benci yang tak berlebihan saat ada kabar kepindahanmu dari klub yang telah membesarkan namamu, yang membuatku kenal akan namamu. Namun, masa depan dan karirmu itu lebih penting sehingga aku mencoba berfikir positif untuk hal itu.

"HAPPY MILAD 28th AHMAD BUSTOMI"
Doaku kepada Tuhan hanyalah "Semoga kamu dapat menjaga keluargamu dalam keadaan yang sakinah, mawadah dan warahmah. Anak-anakmu, istrimu dan semua orang terdekatmu merasa bangga akan prestasimu dan akhlak muliamu. Karirmu yang semakin melonjak menjadi yang baik dan tambah baik. Semakin berpengalaman. Dan jangan pernah lupakan kami, para pendukungmu, para suportermu (Bustomer) kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Serta yang paling akhir adalah MULIAKAN KEDUA ORANG TUAMU TERUTAMA IBUMU"

Wahai putra bangsa, kibarkanlah sang saka merah putih dikancah Internasional. Kami bangga padamu. Kami bustomer selalu menantikan aksi aksi hebatmu didalam lapangan maupun diluar lapangan. 

Dan satu harapan aku, bisa bertemu denganmu dan mengucapkan kata-kata tadi :) Karena aku terlalu bangga denganmu, walaupun aku tahu banyak pemain yang dikatakan lebih dari kamu. Tapi ayas yakin kamu bisa menjadi diri kamu yang lebih baik ^^
HAPPY MILAD SAM, Salam Satu Jiwa (^^)9

Thursday 11 July 2013

Unknown Someone

Matahari yang menyambut dunia ini dengan seringai sinarnya, menyebarkan kehangatan pagi yang tiada tara hangatnya. Menyeringai keseluruh permukaan bumi, sungguh indah. Pantai utara yang begitu indah dengan semburan warna jingga dari sang mentari langit. Gulungan ombak-ombak kecil yang bertabrakan dengan batu-batu karang kecil, menghanyutkan namun sungguh lebih tenang. Terlihat banyak sosok nelayan yang kembali pulang setelah mendapatkan ikan yang banyak, sungguh menyenangkan para anak-anak yang menyambut sang pahlawan keluarga itu pulang. Sungguh pemandangan yang indah.

Hari itu kulakukan perjalanan yang indah menuju sebuah kota yang cukup indah, ya walaupun terik matahari saat itu kurang bersahabat. Suasana yang amat sangat membuat orang mudah gerah dan capek. Matahari hari itu bersinar cukup tajam untuk membakar kulit. Mungkin hari itu merupakan hari yang tajam pula untuk diriku menemukan sosok dia. Sosok yang sama dalam tidurku semalam. Sesosok pria yang entah tak pernah kuketahui asal usul dan nama nya. Ya walaupun aku tahu kira-kira dia seumuran denganku,atau mungkin 2 tahun lebih tua dariku. Sorot mata itu seakan pernah kutemui dalam bunga tidurku semalam. Senyumnya itu bagian yang paling kuhapal. Begitu meneduhkan dan membuat ku nyaman.

Namun, siapakah sosok gerangan? Kuingin mencubit sebagian dari permukaan syarafku, apakah kurasakan sakit atau ini termasuk dari cerita berlanjut akan mimpi semalam? Ternyata bukan, kurasakan sakit atas cubitan kecil itu. Ini nyata, ini dia, ini sorot matanya, dan inilah senyuman hangat itu.

Ketika kuamati kembali wajahnya, lekukan lekukan pahatan tangan Tuhan yang sangat indah. Matanya yang indah, hidungnya yang pas sesusai dengan bentuk mukanya, dan bibirnya mengukirkan senyuman manis yang tiada tara. Pipi dan rahang yang menampakkan ketegasan. Sungguh itu pemandangan indah yang Tuhan ciptakan untuk mata yang menyapu wajah indah itu. Ataukah ini keberuntunganku menemukan sosoknya dalam mimpi lalu bertemu dengan yang asli? Hanya Tuhan yang tahu atas jawaban semua itu.

Kumelihatnya tertawa riang bersama teman-temannya menuju kesebuah tempat, tempat arena bermain yang menakutkan "Rumah Hantu". Ku coba mengikuti jejak langkah kakiku yang menyeretku mendekat kepadanya. Beberapa orang yang rela mengantri panjang hanya untuk menunjukkan keberanian semata, hantu ciptaan manusia yang didesain semenakutkan mungkin dan suara-suara misteri yang sudah dirancang sesesuai mungkin. Sungguh aneh.

Kuikuti alur langkah para pengantri didepanku, karena aku terlalu penasaran denganmu. Sosok yang sama dalam mimpiku. Sungguh suatu karunia bisa bertemu dengannya sehari setelah mimpi itu terjadi, tak butuh waktu lama, para pengantri didepanku yang intensitasnya anak-anak kecil pada mengundurkan diri membuatku semakin mendekat kepadamu. Kurasakan ada degup jantung yang sudah tak beraturan lagi. Nafas yang memburu saat aku semakin dekat denganmu. Wangi aroma parfum yang kau pakai seakan tercium dengan leluasanya oleh hidung ini dengan tajam, sungguh aroma yang begitu harum. Menunggu sangatlah menjenuhkan, apalagi bila antrean tak kunjung bergerak. Tetapi, kutemukan sorot mataku memandangku dengan malu-malu, bukan untuk sekali atau dua kali, terlalu sering aku menangkap pandangan itu. Apa kau juga tertarik untuk penasaran pula kepadaku? Entahlah

Gerak langkah kakiku yang semakin maju dan maju membuatku semakin dekat dengannya. Hingga tak sengaja tanganku menyentuh punggung tegap itu. Dan dengan sekilas dia menengok kearah belakang, dia melihatku. Aku yakin disitu aku pasti sangat merah padam karena malu.

"Maaf aku enggak sengaja" kataku sekilas untuk segera menutup rasa malu itu
"Oh no problem enggak papa" jawabnya sungguh teduh dan diiringi dengan lengkungan senyum itu, senyum yang sangat kuhafal dari mimpi itu.
"Maaf ya" lanjutku kembali langsung menundukkan kepala
Dia hanya membalas dengan seutas senyuman yang membuat degup jantung dan nafas ini memburu tak beraturan. Sungguh kurasakan getaran aura yang hebat darinya.

Dia membalikkan pandangannya menuju depan lagi, dan sayangnya aku dan dia dibagi atas rombongan yang berbeda. Namun entah aku kurang tahu, selesai dia keluar dari wahana itu. Kulihat dia duduk masih didekat wahana tersebut. Ada apa dengannya? Apakah dia menunggu sosokku? Ah itu hanyalah rasa percaya diri yang berlebihan. Kuhampiri kedua sahabatku yang sudah berjalan jauh didepanku. Dia menggantikan diriku, mencoba mengikuti dari belakang, sesekali tak sengaja kutengok, dan dia tetap berdiri dibelakang kami. Sayangnya, ada suara anak kecil memanggilnya, ku dengar samar-samar namanya Reno. Nama yang sudah dari tadi ingin kuketahui. Akhirnya kuketahui juga.

Dan mulai saat itulah, dia lebih mengikuti ke arah anak kecil tadi yang memanggilnya. Cukup kecewa aku meluhatnya. Namun itu yang membuatku semakin penasaran kepadanya. Sungguh, pria yang bertubuh tegap itu membuatku semakin penasaran. Sosok pria yang sama dengan mimpiku. Entah ini kenyataan. Kamu unknown someone yang selalu ingin kucari lebih lanjut tentangmu. Kuharapkan suatu saat nanti aku bisa bertemu denganmu lagi. Menelusuri asal-usulmu lebih detail. Kamu senyuman itu, rahang tegap itu, dan sapaan itu akan selalu aku ingat.