Saturday, 25 May 2013

Malam Itu

Malam itu semuanya terasa beda, kamu dan aku. Kamu membuatku semakin merasa kehilangan senyum indahmu, rasa rinduku kepadamu seakan membuatku merasa sangat membutuhkanmu. Untaian kata malam yang kau rajut begitu indah, seakan-akan bintang pun cemburu akan keindahan kata mu. Aku sangat mencintaimu, mengagumi dan selalu ingin memilikimu. Aku dan kamu itulah yang membuat dunia ini menjadi sangat indah.

Dua makhluk sejoli yang sedang membangun indahnya suatu hubungan, suatu keromantisan dan suatu cinta. Tahukah kamu, kamu bagaikan bintang dalam angkasa yang membuat angkasa menjadi kaguman dari para kaum penglihatnya. Dan kamu bagaikan mahkota pada bunga, kau membuatnya semakin cantik, membuat daya tarik kepada orang yang melihatnya.  Kamu bagaikan air pada sungai yang mengalir kadang membuat pusaran yang begitu hebatnya namun kadang memberikan kedamaian didalamnya. Mungkin itulah yang bisa kugambarkan dari sosokmu.

Kamu membuatku terlena dengan kata-kata indahmu. Kamu sudah menjadi sebagian dari hari-hariku. Setiap malam kusempatkan untuk selalu membaca pesan singkat darimu. Berbagai kata sayang dalam bentuk tulisan, berbagai kecupan mesra dalam bentuk yang sama. Membuatku melayang, membuat hatiku terasa nyaman. Dan aku bisa tertidur dengan tenangnya. Kamu kedamaian yang dikirimkan Tuhan untukku.

Malam itu, cuaca yang mendukung. Suasana hati aku yang sedang gundah. Kau datang dengan senyuman dan membuatku nyaman. Kau berkata padaku “Aku berjanji mulai dewasa untukmu” kata itu selalu terngiang pada fikiran dan hatiku. Kamu membuatku hancur dan melemah ,membuatku tak berdaya untuk menghentikan kesenangan dalam hati, kebahagiaan yang ingin menculat dari hati. Kamu istimewa bagiku.

Memang benar kata orang, bahwa cinta itu membutuhkan suatu proses yang panjang. Berbagai macam kejadian dalam pengenalan dan penguatan rasa ini seakan membuat ku merasakan takut jika kehilangan kamu. Aku merasakan bahwa sungguh menyedihkan dan membuatku merasa susah melupakan. Kamu sebagian dari nyawa ini. Kamu telah terpaut jauh didasar hati. Kamu istimewa bagiku.

Aku tak pernah berfikir bagaimana rasanya jika hidup didunia ini tanpa kamu. Sungguh hambar rasanya, sungguh membosankan caranya. Tuhan memang selalu adil membuat seutas senyuman namun tak pernah meninggalkan kesedihan. Aku takut jika bertemu denganmu, mencintaimu membuatku semakin merasakan kesedihan itu. Aku harap kamu mengerti, rasa ini tak pernah bisa terasa jika kamu tak pernah mencoba menawarkannya padaku. Namun, berjanjilah untuk selalu menjadi pendamping terbaik untuk hidupku. Aku harap.

No comments:

Post a Comment