Bagaimana caraku menatapmu,
memandangmu lurus-lurus
tanpa rasa bersalah? Karena setiap kali aku
berhadap-hadapan denganmu, berusaha
bereaksi atas senyuman tulusmu,
aku seketika menundukkan kepala.
Saat melihatmu, aku melihat dirinya
Cinta memang bukan sesuatu yang
bisa dipermainkan, dan sayangnya,
aku baru menyadari ketika benar-benar
terperosok kedalamnya. Seperti pasir isap,
sulit bagimu untuk keluar dari segitiga ini.
Ada tiga sisi di cinta ini, ada tiga perasaan
yang tengah dipertaruhkan.
Tak seharusnya ini terjadi, aku tahu itu.
Tapi, aku dan dia bagaikan air dan
udara--- bagaimana bisa aku memilih hidup
dengan salah satunya saja?
dengan salah satunya saja?
No comments:
Post a Comment