Berbagai macam cara, pernah kau lakukan demi merenggut hati seorang perempuan. Berbagai pengorbanan, waktu, hati bahkan harta kamu libatkan kedalamnya. Hanya untuk menggapai hati wanita yang telah kau pilih, atau yang menjadi pilihan hati. Atau hanyalah pilihan sorot mata. Semua hanyalah impian yang pernah kalian tunjukkan kepada wanita didunia ini. Semua berjalan begitu indahnya, setiapnya kau atur dengan indah pula. Sampai-sampai seluruh wanita kau buat terpesona dengan andalan-andalan yang sering kau gunakan. Indah indah dan hanya indah saat itu yang bisa kami lihat dari pesonamu.
Namun entah, ketika kau seakan mendapatkan apa yang kamu mau, kamu merubah segalanya. Merubah cinta kami ke kalian semakin dalam dan menyesakkan. Hingga kami begitu jatuh terlena dalam dekapan hangatnya cinta yang kalian beri kepada kami. Entah apa jurus yang sering kalian andalkan demi menakhlukan kami. Kadang kami yang amat membenci kalian, bisa kalian buat begitu memohon-mohon untuk cinta kalian. Ini semua terasa aneh ! ya Aneh sekali. Namun begitulah, sesosok fakta yang terjadi didunia fana ini. Hmm.
Kau coba ungkapkan cinta dengan beribu bahasa yang dengan indahnya mengeliang didalam telinga. Memulai menusuk kedalam ruang hati yang kaku menjadi cair. Meluluh lantakkan semua dunia yang terasa begitu membosankan menjadi membahagiakan. Kamu pernah membuat kami menjadi bagian yang paling berharga dan istimewa saat itu. Kamu adalah orang yang special saat itu juga. Kamu bagaikan seringai pagi yang begitu menyilaukan mata, namun banyak yang menyambutnya dan membutuhkannya. Seperti sejenis kami. Wanita.
Sayangnya, kian lama kamu berjuang. Dan kian lama engkau memperjuangkannya. Kamu mudah merasa bosan. Itu sama saja halnya dengan ketika kalian sudah mendapatkan inti dari tujuan kalian berjuang, alias kami. Kau seakan teganya dan miris. Memberikan kami udara segar dalam kehidupan, memberikan kami sambutan pelangi atas hujan yang telah menimpa kami dengan tanpa berdosanya.
Kau coba ungkapkan cinta dengan beribu bahasa yang dengan indahnya mengeliang didalam telinga. Memulai menusuk kedalam ruang hati yang kaku menjadi cair. Meluluh lantakkan semua dunia yang terasa begitu membosankan menjadi membahagiakan. Kamu pernah membuat kami menjadi bagian yang paling berharga dan istimewa saat itu. Kamu adalah orang yang special saat itu juga. Kamu bagaikan seringai pagi yang begitu menyilaukan mata, namun banyak yang menyambutnya dan membutuhkannya. Seperti sejenis kami. Wanita.
Sayangnya, kian lama kamu berjuang. Dan kian lama engkau memperjuangkannya. Kamu mudah merasa bosan. Itu sama saja halnya dengan ketika kalian sudah mendapatkan inti dari tujuan kalian berjuang, alias kami. Kau seakan teganya dan miris. Memberikan kami udara segar dalam kehidupan, memberikan kami sambutan pelangi atas hujan yang telah menimpa kami dengan tanpa berdosanya.
Kalian wahai lelaki, lihatlah kami, kami hanyalah seonggok makhluk yang lemah. Yang hanya bisa menggunakan air mata dan hati. Itu sungguh tak sinkron dengan kalian yang memiliki kegagahan atas kekuatan tubuh kalian. Kami terlalu lemah. Kau mengapa begitu tega melakukan semuanya. Melakukan semuanya kepada makhluk lemah seperti kami.
Hati. Air mata. Perasaan. Cinta. Hanya sekumpulan kata-kata lemah itu yang kami punya dengan tulus. Tanpa mengharapkan semuanya berjalan mulus. Kami hanya perlu kalian hargai dan coba mengerti. Kalian coba kasih hati bukan cuma janji. Coba kalian anggap kami lebih suci. Sayangnya kalian tak pernah perduli.
Kemana pikiran kalian saat kalian mulai mendapatkan tujuan namun kalian malah mencampakan? Kemana hati kalian yang membuat kami bersinggah secara tak sengaja? Kemana kebiasaan-kebiasaan manis yang pernah kalian tunjukkan? Apakah semuanya hanya semuan mata? Atau hanya kami yang begitu mudah terlena? Entahlah. Seakan kalian membutakan seluruh mata terpandang dengan satu kata "BAHAGIA" walaupun hanya "SEMENTARA".
Apakah kami hanya tujuan kalian bersinggah sementara? Lalu kalian kuasai hati kami, kalian luluh lantakkan hati kami tanpa sedikit perasaan? Apa itu sebenarnya inti dari tujuan kalian? Kenapa kalian begitu kejam? Begitu kejam kepada tulang-tulang rusuk kalian sendiri? Apa kalian tak punya otak? Atau hanya tak punya sedikit perasaan? Entahlah, aku tak pernah mau mencoba mencari-cari jawaban itu dikepala. Karena semuanya hanya berujung sia. Kami tak mengerti jalan pikiran kalian yang begitu abstrak. Kami hanya mengerti bagaimana kalian membuat kami bahagia, membuat kami merasa nyaman, dan membuat kami jatuh cinta.
Hati. Air mata. Perasaan. Cinta. Hanya sekumpulan kata-kata lemah itu yang kami punya dengan tulus. Tanpa mengharapkan semuanya berjalan mulus. Kami hanya perlu kalian hargai dan coba mengerti. Kalian coba kasih hati bukan cuma janji. Coba kalian anggap kami lebih suci. Sayangnya kalian tak pernah perduli.
Kemana pikiran kalian saat kalian mulai mendapatkan tujuan namun kalian malah mencampakan? Kemana hati kalian yang membuat kami bersinggah secara tak sengaja? Kemana kebiasaan-kebiasaan manis yang pernah kalian tunjukkan? Apakah semuanya hanya semuan mata? Atau hanya kami yang begitu mudah terlena? Entahlah. Seakan kalian membutakan seluruh mata terpandang dengan satu kata "BAHAGIA" walaupun hanya "SEMENTARA".
Apakah kami hanya tujuan kalian bersinggah sementara? Lalu kalian kuasai hati kami, kalian luluh lantakkan hati kami tanpa sedikit perasaan? Apa itu sebenarnya inti dari tujuan kalian? Kenapa kalian begitu kejam? Begitu kejam kepada tulang-tulang rusuk kalian sendiri? Apa kalian tak punya otak? Atau hanya tak punya sedikit perasaan? Entahlah, aku tak pernah mau mencoba mencari-cari jawaban itu dikepala. Karena semuanya hanya berujung sia. Kami tak mengerti jalan pikiran kalian yang begitu abstrak. Kami hanya mengerti bagaimana kalian membuat kami bahagia, membuat kami merasa nyaman, dan membuat kami jatuh cinta.
No comments:
Post a Comment