Tuesday, 3 June 2014

KAMU

Belaian lembut selalu menjadi yang istimewa
Ucapan manis selalu menjadi yang utama
Pelukan teduh selalu menjadi yang terhangat
Namun, kepergianmu selalu menjadi yang terlara

Hai..
Betapa rindu ini selalu menyiksa
Menanyakan kabar sang pemiliknya
Hai..
Betapa air mata ini tak kunjung mengering
Karena dahaga cinta yang selalu teriring

Apa kau tak yakin dengan cinta?
Sehingga kau selalu menimbulkan luka
Atau kau pernah merasa lara akannya?
Sehingga lara pula yang kau curahkan

Lihatlah kedepan
Wahai engkau yang ku panggil "sayang"
Lihatlah lurus menuju bola mata yang memesona
Betapa tak pernah ada kepalsuan akannya
Hanya ketulusan, kejujuran dan kesetiaan yang tiada tara

Namun, apa semua itu layak kau balas dengan luka?
Luka yang tak pernah sembuh,
Selalu membara,
Dan seringkali membuatnya rapuh

Kadang memang semua terlalu kejam
Seakan menghujam
Membuatnya menangis lirih
Dan hanya bisa merasakan perih

Semoga sesosok makhluk yang ku sapa "kamu" ini mengerti
Akan pentingnya arti cinta sejati
Yang kututurkan dari lembutnya hati
Bukan hanya untaian yang selalu terucap dibibir.


No comments:

Post a Comment