Friday, 31 May 2013

Semu..

Dengan disaksikan beribu bintang, bulan yang mengintip malu-malu dengan seutas kesedihan. Awan pun mulai perlahan menjadi penghalang untuk keduanya. Rerintikan hujan seakan menemukan iramanya untuk menjadi padu dengan suasana perasaan. Kamu. Kejam. Jahat. Sadis. Mencoba menghindari kalimat itu, adalah suatu janji yang pernah kubuat denganmu. Namun, mengapa kau dengan bulusnya , mengucapkannya padaku. Tanda perpisahan itulah yang kau ucapkan. Seakan kau membuat luka baru dari luka lama yang belum kering, kau hantamkan dengan begitu sakitnya. Itu sakit? Jangan pernah tanyakan itu kepadaku. Jangan pernah lagi berpura-pura kepadaku. Kau mengetahuinya, kau tahu apa yang sedang kurasakan. Semua begitu pedih, menyiksa dan menyakitkan. Itu, apakah itu yang dinamakan CINTA? Begitu busuk dan menyebabkan suatu ketraumatikan. Luka seakan silir berganti, mengapa? Mengapa seakan tak ada titik temu yang indah disana? Atau ini hanyalah sebatas pilihan, bukan CINTA? Semuanya seakan semu...

Berbagai harapan, impian dan juga perasaan telah menjadi landasan. Namun, semuanya seakan tak pernah menjadi alasanmu untuk bertahan disisiku, disampingku, menemaniku kembali merajut berbagai kisah indah bersama. Semuanya hanyalah semu !! Andaikan menghapus kenangan itu semudah menghapus lukisan dengan hapusan, menumpahkan tinta hitam dalam berbagai lembaran buku. Andai aku bisa melakukannya semudah itu. Aku tak setegar yang kamu kira. Aku lemah dan sangatlah lemah. Aku tak bisa melakukannya, tak bisa semulus yang engkau lakukan. Seakan selama ini aku hanyalah kau anggap sebagai orang terdekatmu dan tak pernah kau perkenankan untuk mencoba singgah dihatimu, dikasta yang aku inginkan. Semuanya seakan tak sebanding, kamu, kamu selalu mendapatkan tempat teristimewa didalam perasaan ini.

Jangan membuatku berfikir tentang yang tidak-tidak. Aku takut semakin aku berfikir tentang kamu, aku dan kita , semuanya semakin membuatku terlarut dalam rasa keingintahuanku yang membuatku merasakan siksaan itu kembali. Itu hanyalah terasa pedih untukku. Semua bagaikan hantaman yang begitu dahsyat, kau kejam ! 

Apakah semua cinta, kecupan dalam bentuk tulisan, sayang, janji, rindu, semuanya hanyalah berbatas semu? Apakah seperti itu? Apa kamu pernah tahu? Cinta aku, balasan rindu aku, sayang aku ke kamu , semua nyata bukan hal semu semata. Walaupun aku tahu, aku bukan siapa-siapa didalam hidupmu. Bahkan dengan pembuktian bahwa kamu terlalu cepat mendapatkan pengganti dari aku. Mungkin memang benar, aku hanyalah wanita yang lalu lantas di hidupmu, tak pernah menjadi bagian dari hidupmu. 

Aku hanya menginginkan kau mengetahui tentang segalanya, segala kepribadian dalam pertahanan hubungan ini. Semua nya seakan semu, antara kamu dan perasaan kamu, antara kamu dan aku. Aku selalu takut untuk kehilangan kamu, dan kamu pernah berkata kepadaku "Kamulah milikku seorang". Jika aku meminta pembuktian akan semuanya itu, apakah aku sudah terlalu terlambat? Apakah masih ada yang ingin kau buktikan tentang kalimat itu? Atau kau hanya terdiam dan membisu untuk menjawab semua itu? Atau malah dengan amarah kamu, yang menutupi segala perasaan kamu kepadaku? Jujur, aku tak tahu pasti mana yang akan kau jadikan pilihan jawaban untuk pertanyaanku ini. Aku hanyalah aku, seorang insan kecil tak punya hak tentang kamu dan hanya bisa mengharapkanmu, tanpa kamu ketahui.

Aku tak tahu, mengapa kau pergi dengan secepat ini tanpa meninggalkan suatu alasan, padahal aku selalu memberimu sejuta harapan. Aku tak tahu apakah semua ini adalah kehendak Tuhan? atau hanya suatu keegoisan? Semuanya hanyalah jawaban semu didalam fikiran, yang tak pernah terungkapkan tanpa sosok kehadiran.


No comments:

Post a Comment